Analisis
Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada
PT.Astra
International Tbk Periode 2007-2009
Di
susun oleh kelompok VI
Irwan
Mansyur Syah 10.61201.1765
Tohir
10.61201.1766
Ayu Widita Ika.S 10.61201.1600
Honny Fajrin 20.1221.50077
M. Hadi Sucipto 09.61201.1337
Ach.
Faizhal 09.61201.1330
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MADURA TAHUN AJARAN
2013-2014
PENDAHULUAN
Sejak tahun 2008, banyak sekali negara yang mengalami krisis global
termasuk Indonesia. Banyak perusahaan besar mengalami penurunan pendapatan
usaha dikarenakan penurunan market power. salah satu contoh adalah PT Astra
International Tbk, dimana tahun 2008 merupakan tahun yang membutuhkan
antisipasi khusus, mengingat keadaan
ekonomi dan pasar otomotif yang diproyeksikan mengalami penurunan
sebagai dampak krisis global yang mengakibatkan terjadinya krisis finansial. Dengan
proyeksi seperti itu, PT Astra International Tbk mengandalkan dua kekuatan utamanya untuk
mengamankan pendapatan usaha di tahun 2009. Hal ini dikemukakan http://issuu.com/epaper-kmb/docs/bjk03032011
Dalam annual report tahun 2009 yang menggambarkan kondisi perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu strategi dan perencanaan yang baik
dalam menjalankan usaha agar tetap bertahan. Untuk itu seorang manajer perlu
menganalisis laporan keuangan untuk mendeskriptifkan kondisi perusahaan dan bagaimana perusahaan agar
lebih efektif dan efisien.
Laporan keuangan merupakan salah
satu alat yang digunakan oleh
perusahaan dalam menggambarkan bagaimana kondisi keuangan pada periode tertentu. Dengan demikian
penilaian kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari suatu laporan
keuangan yang telah Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun ke-1
September-Desember 2010.
Diterapkan oleh
perusahaan guna menghasilkan informasi yang berguna bagi smua pihak, baik pihak
eksternal maupun pihak internal dalam pengambilan keputusan yang akan
diterapkan oleh perusahaan tersebut. Bagi investor selaku pihak eksternal,
laporan keuangan sangat berperan penting dalam memberikan gambaran mengenai
aktivitas keuangan baik dalam kinerja keuangan
maupun operasi perusahaan. Salah satu hal yang dilihat oleh investor
dalam berinvestasi adalah kinerja
keuangan perusahaan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan akan selalu
mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat mengetahui
bagaimana kinerja perusahaan dan prospek perusahaan tersebut ke depan. Dengan
kata lain, sebuah laporan keuangan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para
calon investor saat melakukan investasi.
Dalam perusahaan yang listing di bursa
efek laporan keuangan biasanya bersifat transparan atau dipublikasikan ke
masyarakat selaku investor. Sedangkan pada pihak internal dapat
mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan yang ada pada suatu perusahaan sehingga
dapat dengan segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelemahan yang ada
dengan melakukan pengambilan keputusan mengenai strategi dan
kebijakan-kebijakan yang akandiambil secara tepat guna dan mencapai sasaran.
aktivitas perusahaan selama
tahun 2007-2009 sehingga penulis dapat mengetahui aktivitasaktivitas
perusahaan dilihat dari kinerja
keuangannya, kelemahan-kelemahan aktivitas kinerja keuangan perusahaan,
kebijakan-kebijakan perusahaan, dan berupaya memberikan simpulan dan saran
dalam memperbaiki kinerja keuangannya di tahun berikutnya.
Berdasarkan latar belakang
penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi
masalah-masalah yang akan menjadi pokok pembahasan, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana
analisis laporan keuangan PT Astra International Tbk pada periode 2007-2009?
2. Bagaimana
kondisi kinerja keuangan perusahaan serta perkembangannya selama periode
2007-2009?
3. Apa masalah
yang timbul dari laporan keuangan perusahaan?
4. Bagaimana
analisis laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan PT Astra
International
Tbk pada periode 2007-2009?
Penelitian yang dilakukan oleh
Bayu Januar Darmawan (2010) yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan
untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT Astra International Tbk periode 2007-2008”
dengan menggunakan laporan keuangan sebagai data primer. Penilaian ini sangat
penting dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan bagi para
penggunalaporan keuangan diantaranya manajemen, investor, kreditur, bankers,
dan pemerintah. Dari hasil penelitian dapat dilihat dari rasio likuiditas
mengalami peningkatan, tetapiperusahaan tidak mampu membayar kewajiban jangka
pendek karena nilai penjaminannya lebih rendah dari nilai hutangnya, dilihat
dari tingkat profitabilitas perusahaan menghasilkan keuntungan yang cukup
meningkat faktor ini bisa mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang diambil
khususnya dalam memberikan tingkat pengembalian yang cukup tinggi. Dilihat dari
rasio pengelolaan aktiva perusahaan bisa
menggunakan sumber-sumber dananya sesuai dengan manfaat hal ini bisa dilihat
dari semakin meningkatnya hasil penjualaan perusahaan.
Dilihat dari hasil rasio pengelolaan hutang (Leverage) menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai kemampuan untuk menjamin hutang dengan pendanaan aktivanya yang
semakin meningkat.Untuk membantu pihak-pihak eksternal dan internal dalam
perusahaan, sangatlah diperlukan suatu
analisis terhadap informasi-informasi yang dapatmenginterpretasikan kondisi
perusahaan agar dapat membantu pihak-pihak tersebut untuk mengambil keputusan.
Keputusan yang dihasilkan oleh pihak internal maupun eksternal sangat
dituntut tingkat keakuratan yang tinggi terkait suatu kebijakan atau estimasi
yang akan berdampak di masa depan. Dalam kaitannya dengan keandalan dan
keakuratan informasi yang akan dianalisis, laporan keuangan merupakan alat yang
sangat bagus untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan. Informasi pada laporan keuangan akan
memiliki tingkat akurasi yang tinggi apabila dilakukan perbandingan dua tahun
atau lebih sehingga analisis yang akan dilakukan dapat menggambarkan perusahaan
secara terperinci. Tingkat akurasi ini sangat penting karena keandalan data
atau informasi yang berasal dari laporan keuangan akan mempengaruhi secara
langsung terhadap hasil analisis yang akan dilakukan.
Menurut Munawir (2002:37),
Analisis rasio adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara indifidu atau kombinasi
dari kedua laporan tersebut. Dan analisis ini memiliki tujuan sebagai berikut:
Untuk
mengetahui lebih dalam perkembangan dan
kondisi keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui
cara pengelolaan dana perusahaan.
Untuk mengetahui
perubahan dan perkembangan masing-masing pos dalam neraca dan laporan laba
rugi.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara sistematis, aktual
dan akurat mengenai fakta dan karakteristik suatu perusahaan, yang dilakukan
dengan mengidentifikasi masalah yang ada dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Data-data yang dikumpulkan berupa Laporan Keuangan PT Astra International Tbk tahun 2007 sampai dengan tahun
2009. Data-data tersebut kemudian digunakan penulis dengan Analytical
Procedures untuk menganalisis laporan keuangan PT Astra InternationalTbk dengan membandingkan setiap
periode laporan keuangan menggunakan analisis rasio, analisis vertikal dan analisis
horizontal.Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
laporan keuangan periode tahun 2007 - 2009 pada perusahaan yang go public pada
Bursa Efek Indonesia yaitu PT Astra International Tbk meliputi laporan keuangan neraca dan
laporan laba rugi.
Dalam penelitian
ini, peneliti akan menggunakan lima variabel independen dan satu variabel
dependen, yaitu:
1. Variabel
bebas atau independen (X), terdiri dari:
a. Rasio
likuiditas (liquidity ratio) (X1)
b. Rasio
solvabilitas (leverage ratio) (X2)
c. Rasio
aktivitas (activity ratio) (X3)
d. Rasio
profitabilitas (profitability ratio) (X4)
2. Variabel
tidak bebas atau dependen (Y), adalah kinerja keuangan PT Astra
InternationalTbk periode 2007-2009.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT
Astra International Tbk yang berupa neraca dan laba rugi. Adapun yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah data-data keuangan yang berupa neraca,
laporan perubahan ekuitas dan laporan
laba rugi PT Astra International Tbk
tahun 2007-2009
Teknik
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan
tahunan perusahaan PT International Otoparts Tbk dengan akhir tahun pembukuan pada tanggal 31
Desember 2007, 2008, dan 2009 yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD).
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Laporan keuangan merupakan media
yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui
laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan yang penting bagi
perusahaan.Hasil yang didapat oleh penulis adalah berdasarkan analisis terhadap
laporankeuangan pada periode 2007 sampai dengan periode 2009, pada kelompok
automotif yang telah go public yaitu PT Astra International Tbk.
Adapun metode yang digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah
analisis horizontal (dinamis) dengan
menggunakan teknik analisis rasio yaitu teknik analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara
individu, atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.Adapun Kinerja Perusahaan
PT Astra International Tbk diukur berdasarkan Rasio Likuiditas untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi
kewajiban jangka pendek.
Rasio likuiditas
terdiri dari:
a. Current Ratio
Aktiva lancar
Kewajiban lancar
|
Current Ratio =
b. Quick Ratio
Rasio ini
menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang
lancar. Pada rasio cepat tidak diperhitungkan persediaan karena persediaan
merupakan unsur aktiva lancar yang sulit untuk segera dicairkan, salah satunya
disebabkan karena sering terjadi fluktuasi harga.
Quick ratio
dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
Kas+setara
kas+surat berharga+piutang usaha
Kewajiban lancar
|
Quick Ratio
=
c. Collection Period
Rasio ini harus
dibandingkan dengan pesaing untuk melihat apakah kredit yang diberikan, dan
risiko pelanggan, sejalan dengan industri. Sebuah periode penagihan yang tinggi
menunjukkan biaya yang tinggi dalam
penyaluran kredit kepada nasabah.
Collection
Period dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
Piutang rata-rata
Penjualan + 360
|
Collection Period =
d. Days to Sell Inventory
Persediaan rata-rata
Harga
pokok penjualan + 360
|
Days to Sell
Inventory =
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas (leverage
ratio) untuk mengetahui sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dimodali oleh
modal pinjaman. Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan
terhadap modal maupun assets, atau
dengan kata lain kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua
utang-utangnya, baik utang jangka panjang.
Rasio
solvabilitas terdiri dari :
a. Debt to Equity Ratio
Total kewajiban
Ekuitas
pemegang saham
|
Debt to Equity Ratio =
b. Long Term Debt to Equity Ratio
Kewajiban
jangka panjang
Ekuitas
pemegang saham
|
Long Term Debt to Equity
Ratio =
c. Times Interest Earned
Laba
sebelum pajak dan beban bunga
Beban bunga
|
Times Interest Earned =
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas (activity ratio)
untuk mengukur kecepatan dan efektivitas perusahaan dalam mengelola assets.
Rasio aktivitas terdiri dari :
a. Cash Turnover
Rasio ini
berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang
dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan
(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. Cash Turnover
dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
Penjualan
Rata-rata
kas dan setara kas
|
b. Account Receivable Turnover
Penjualan
Rata-rata piutang usaha
|
Account Receivable
Turnover =
c. Inventory Turnover
Rasio perputaran
persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini
digunakan untuk menilai efisiensi operasional yang memperlihatkan seberapa
baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Inventory Turnover
Harga
pokok penjualan
Rata-rata persediaan
|
Inventory Turnover =
d. Working Capital Turnover
Rasio ini
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah
persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri
dari pengurangan antara aktiva lancar dan utang lancar. Working Capital
Turnover dapat
Penjualan
Rata-rata model kerja
|
Working Capital Turnover
=
e. Fixed Asset Turnover
Penjualan
Rata-rata
Aktiva tetap
|
Fixed Asset Turnover =
f. Total Asset Turnover
Penjualan
Total
aktiva
|
Total Asset
Turnover =
Rasio
Profitabilitas
Rasio profitabilitas (profitability ratio) untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas terdiri dari :
a. Gross Profit Margin
Penjualan
– harga pokok penjualan
penjualan
|
Gross Profit Margin =
b. Operating Profit Margin
Laba
operasi
penjualan
|
Operating Profit Margin
=
c. Pretax Profit Margin
Laba
sebelum pajak
penjualan
|
Pretax Profit Margin =
d. Net Profit Margin
Rasio menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih (penjualan dikurangi semua
biaya dan pajak). Semakin tinggi margin
laba bersih semakin bagus karena itu berarti perusahaan mampu mencetak tingkat
keuntungan yang tinggi.
Laba
bersih
penjualan
|
Net Profit Margin =
e. Return on Assets
Laba
bersih + beban bunga (1 – tarif pajak)
Total aktiva
|
Return on Assets =
f. Return on Equity
Kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tersedia untuk pemegang saham.
Laba bersih
Total
ekuitas pemegang saham
|
Return on Equity =
REFERENSI
Belkaoui, Ahmed,
dkk. 2004. Teori Akuntansi. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Hanafi, Mamduh
M. dan Abdul Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : UPPAMP YKPN.
Harahap, Sofyan,
Syafri. 2002. Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan. Edisi Satu, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hartono,
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian
Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalamanpengalaman. Yogyakarta : BPFE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar